Kanker dini lambung
adalah keganasan pada lambung yang masih terlokalisir pada mukosa dan submukosa
tanpa memperhatikan sudah metastasis atau belum. tumor jinak di lambung agaknya
tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. tetapi kadang-kadang, beberapa
mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker.(medicastore.com)
B. ETIOLOGI
Kanker lambung
sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli
yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai
penyebab kanker. Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa
menyebabkan kanker. Tapi
kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap
kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk.
Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung. Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.
Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung. Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.
Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
·
Asupan garam yang tinggi
·
Asupan bahan pengawet (nitrat)
yang tinggi
·
Asupan sayuran hijau dan buah
yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.(harnawati.wordpress.com)
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.(harnawati.wordpress.com)
C.
PATOFISIOLOGI
Helicobacter
pylori menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan sangat sering
ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala (asimptomatik).
Sekali bersarang,
Helicobacter pylori dapat bertahan di perut selama hidup seseorang. Namun,
sekitar 10-15 persen individu terinfeksi kadang-kadang akan mengalami penyakit
luka lambung atau usus duabelas jari. Kebanyakan luka, lebih umum berlangsung
di usus duabelas jari ketimbang di lambung.
Menempel di
permukaan
Helicobacter pylori menempel di permukaan dalam tukak lambung melalui interaksi-interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Helicobacter pylori menempel di permukaan dalam tukak lambung melalui interaksi-interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Lokasi infeksi Helicobacter
pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang
sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan
lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan
produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini
menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi
bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan
yang lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung
tetapi juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian
kedua di dunia. (litbang-depkes go.id)
Kanker
lambung mungkin timbul sebagai penyebaran tumor superficial yang hanya
melibatkan prmukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walupun hal ini
jarang. Kira-kira 75% dari karsinom ditemukan pada 1/3 distal lambung, selain
itu menginvasi struktur local seperti bag.bawah dari esophagus, pancreas, kolon
transversum dan peritoneum. Metastase timbul pada paru, pleura, hati, otak dan
lambung.(harnawati.wordpress.com)
D.
MANIFESTASI KLINIK
- Pada stadium awal kanker lambung,
gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.
- Jika gejalanya berkembang, bisa membantu
menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan
penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada
bagian bawah lambung.
- Muntah
- Nausea (mual)
- Penurunan berat badan atau kelelahan
biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap
beberapa vitamin dan mineral.
- Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan
bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya.
- Kadang penderita juga bisa mengalami
muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja
kehitaman (melena).
- Bila kanker lambung bertambah besar,
mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut.
- Pada stadium awal, tumor lambung yang
kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh.Penyebaran
tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice),
pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang
bersifat ganas. Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan
tulang, sehingga terjadi patah tulang. (medicastore.com)
- Keluhan pencernaan
- Anoreksia (selera makan menurun/menghilang)
- Keluhan umum
- Kelemahan
- Sendawa (glegeken, Jw)
- Regurgitasi (isi perut keluar/membalik
lagi)
- Lekas kenyang(kabarindonesia.com)
E. KLASIFIKASI
a.
Kanker lambung tipe I
Bila kanker
terjadi pada suatu tonjolan mukosa, misalnya pada permukaan polip
b.
Kanker lambung tipe II
Kelainan
pada mukosa datar.
·
tipe II A = datar sedikit
menimbul
·
tipe II B = permukaan rata
·
tipe II C = permukaan cekung
c.
Kanker lambung tipe III
Terlihat ada kawah (excavated)(prof
daldiyono.wordpress.com)
F. KOMPLIKASI
1.
Adhesi: terjadi perlengketan
dengan organ sekitarnya.
2.
Hematemesis (muntah darah)
3.
Obstruksi (sumbatan)
4.
Penyebaran (metastasis) pada
berbagai organ, seperti: hati, pankreas, dan kolon.
5.
Perforasi (ada sedikit
perlubangan)
G. PENCEGAHAN
- Hindari makanan yang banyak mengandung
bahan pengawet
- Asupan sayuran dan buah-buahan yang bagus
- Hindari merokok dan minuman beralkohol
H. PENGOBATAN
·
Polip lambung jinak diangkat
dengan menggunakan endoskopi.
·
Bila karsinoma ditemukan di
dalam lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya.
·
Sebagian besar atau semua lambung
dan kelenjar getah bening di dekatnya ikut diangkat.
·
Bila karsinoma telah menyebar ke
luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan
memperpanjang harapan hidup.
·
Kemoterapi dan terapi penyinaran
bisa meringankan gejala.
Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.(medicastore.com)
Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.(medicastore.com)
I. PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS:
1.
Pemeriksaan fisik: di ulu hati
dapat ditemukan massa.
2.
Radiologi: menggunakan
pemeriksaan kontras ganda.
3.
Gastroskopi dan biopsi:
pemeriksaan gastroskopi banyak sekali membantu menegakkan diagnosis dan untuk
melihat adanya kanker lambung.
4.
Endoskopi ultrasound: untuk
melihat penjalaran tumor perlapis.
5.
Pemeriksaan darah pada tinja:
pada tumor ganas lambung sering ditemukan perdarahan dalam tinja (occult bood),
sehingga perlu dilakukan tes Benzidin.
6.
Sitologi: pemeriksaan
Papaniculaou dari cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung dengan
hasil 80-90 %. Pemeriksaan ini perlu dilengkapi dengan pemeriksaan gastroskopi
dan biopsi.
J. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
Masalah lingkungan dan nutrisi dpt
mempengaruhi perkembangan dari kanker lambung. Faktor infeksi Helicobacter
pylor, Makan makanan tinggi nitrat dan nitrit, tidak adanya makanan segar
dan jumlah vit C, A dan E yg kurang dalam diet, berbagai pengawet, makanan yang
panas, diasap, dan diasinkan.,tampaknya meningkatkan insiden tumor lambung.
Perokok dan pengguna alcohol b/d perkembangan dari penyakit ini. Pekerja” dalam
industri tertentu juga mengalami kejadian kanker lambung yg tinggi. Pekerjaan
ini meliputi pabrik nikel, penambangan batu bara, pengolahan tembaga dan karet,
asbestos. Status ekonomi yang rendah merupakan status factor resiko yg nyata yg
mungkin dapat menjelaskan pengaruh pekerjaan dan
makanan. (harnawati.wordpress.com)
PENYIMPANGAN
KDM


Merusak
sel-sel epitel







nyeri




ansietas resiko
infeksi kurang volume

nutrisi kurang dari
kebutuhan
ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
Perawat mendapatkan riwayat diet dari pasien yg mengfokuskan pada isu seperti masukan tinggi makanan asap atau diasinkan dan masukan buah dan sayuran yg rendah. Apakah pasien mengalami penurunan BB, jika ya seberapa banyak.
Apakah pasien perokok? Jika ya seberapa banyak sehari dan berapa lam? Apakah pasien mengeluhkan ketidaknyamanan lambung selama atau setelah merokok? Apakah pasien minum alcohol? Jika ya seberapa banyak?
Perawat menanyakan pada pasien bila ada riwayat kleuarga ttg kanker. Bila demikian anggota klg dekat atau langsung atau kerabat jauh yg terkena? Apakah status perkawinan pasien? Adakah seseorang yg dapat memberikan dukungan emosional?
Selama pemeriksaan fisik ini dimungkinkan untuk melakukan palpasi massa. Perawat harus mengobservasi adanya ansites. Organ diperiksa untuk nyeri tekan atau massa. Nyeri biasanya gejala yg lambat.
Perawat mendapatkan riwayat diet dari pasien yg mengfokuskan pada isu seperti masukan tinggi makanan asap atau diasinkan dan masukan buah dan sayuran yg rendah. Apakah pasien mengalami penurunan BB, jika ya seberapa banyak.
Apakah pasien perokok? Jika ya seberapa banyak sehari dan berapa lam? Apakah pasien mengeluhkan ketidaknyamanan lambung selama atau setelah merokok? Apakah pasien minum alcohol? Jika ya seberapa banyak?
Perawat menanyakan pada pasien bila ada riwayat kleuarga ttg kanker. Bila demikian anggota klg dekat atau langsung atau kerabat jauh yg terkena? Apakah status perkawinan pasien? Adakah seseorang yg dapat memberikan dukungan emosional?
Selama pemeriksaan fisik ini dimungkinkan untuk melakukan palpasi massa. Perawat harus mengobservasi adanya ansites. Organ diperiksa untuk nyeri tekan atau massa. Nyeri biasanya gejala yg lambat.
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Nyeri b/d adanya sel epitel abnormal
Tujuan : mengurangi nyeri
Intervensi :
I/ Kaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan; lokasi, kualitas rekuensi, durasi,dsb
R/ memberikan dasar u/ mengkaji perub. Timgkat nyeri dan mengevaluasi intervensi
I/ Tenangkan pasien bahwa anda mengetahui bahwa nyeri yg dirasakan adalah nyata dan bahwa anda kan membantu pasien dlm mengurangi nyeri tsb
R/ rasa takut dpt meningkatkan ansietas dan mengurangi toleransi nyeri
I/ Berikan analgesik untuk meningkatkan peredaran nyeri optimal dalam batas resep dokter
R/ cenderung > efektif ketika diberikan dini pd siklus nyeri
I/ Kolaborasi dgn pasien, dokter dan tim kep. Lain ketika mengubaha penatalaksanaan nyeri diperlukan.Ajarkan pasien strategi baru untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamnan ; distraksi, imajinasi, relaksasi, stimulasi kutan, dsb
R/ meningkatkan strategi pereda nyeri alternative secara tepat. - Perubahan nutrisi, kurang dari
kebutuhan b/d anoreksia
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
I/ Ajarkan pasien hal-hal sbb : hindari pandangan, bau, bunyi-bunyi yg tidak menyenangkan didalam lingkungan selama waktu makan
R/ anoreksia dpt distimulasi atau ditingkatkan dgn stimuli noksius
I/ Sarankan makan yg disukai dan yg ditoleransi dgn baik oleh pasien, lebih baik lagi makanan dgn kandungan tinggi kalori/protein. Hormati kesukaan makanan berdasarkan etnik
R/ makanan kesukaan yg dioleransi dgn baik dan tinggi kandungan kalori serta proteinnya akan mempertahankan status nutrisi selama periode kebutuhan metabolic yg meningkat
I/ Berikan dorongan masukan cairan yg adekuat, tetapi batasi cairan pd waktu makan
R/ tingkat cairan diperlukan u/ menghilangkan produk sampah dan mencegah dehidrasi. Meningkatkan kadar cairan bersama makanan dpt mengarah pada keadaan kenyang
I/ Pertimbangkan makanan dingin, jika diinginkan
R/ makanan dingin tinggi kandungan protein sering lebih dpt ditoleransi dgn baik dan tidak berbau dibanding makanan yg panas
I/ Kolaboratif pemberian diet cair komersial dgn cara pemberian makan enteral mll selang, diet makanan elemental/makanan yg diblender mll selang makan silastik ssi indikasi
R/ pemberian makanan mll selang mungkin diperlukan pd pasien yg sangat lemah yg sist.gastrointestinalnya masih berfungsi.
I/ Ajarkan pasien hal-hal sbb : hindari pandangan, bau, bunyi-bunyi yg tidak menyenangkan didalam lingkungan selama waktu makan
R/ anoreksia dpt distimulasi atau ditingkatkan dgn stimuli noksius
I/ Sarankan makan yg disukai dan yg ditoleransi dgn baik oleh pasien, lebih baik lagi makanan dgn kandungan tinggi kalori/protein. Hormati kesukaan makanan berdasarkan etnik
R/ makanan kesukaan yg dioleransi dgn baik dan tinggi kandungan kalori serta proteinnya akan mempertahankan status nutrisi selama periode kebutuhan metabolic yg meningkat
I/ Berikan dorongan masukan cairan yg adekuat, tetapi batasi cairan pd waktu makan
R/ tingkat cairan diperlukan u/ menghilangkan produk sampah dan mencegah dehidrasi. Meningkatkan kadar cairan bersama makanan dpt mengarah pada keadaan kenyang
I/ Pertimbangkan makanan dingin, jika diinginkan
R/ makanan dingin tinggi kandungan protein sering lebih dpt ditoleransi dgn baik dan tidak berbau dibanding makanan yg panas
I/ Kolaboratif pemberian diet cair komersial dgn cara pemberian makan enteral mll selang, diet makanan elemental/makanan yg diblender mll selang makan silastik ssi indikasi
R/ pemberian makanan mll selang mungkin diperlukan pd pasien yg sangat lemah yg sist.gastrointestinalnya masih berfungsi.
- Berduka b/d diagnosisi Ca
Tujuan : dapat melewati proses berduka dgn baik
Intervensi :
I/ Dorong pengungkapan ketakutan, kekhawatiran, pertanyaan” mengenai penyakit, pengobatan dan implikasinya dimasa mendatang
R/ dasar pengetahuan yg akurat dan meningkat akn mengurangi ansietas dan meluruskan miskonsepsi
I/ Berikan dorongan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga dalam keputusan perawatan dan pengobatan
R/ partisipasi aktif akan mempertahankan kemandirian dan control pasien
I/ Kunjungi klg dgn serin u/ menetapkan dan memelihara hubungan dan kedekatan fisik
R/ meningkatkan rasa saling percaya dan keamanan serta mengurangi perasaan takut dan disisolasi
I/ Berikan dorongan ventilasi perasan” negative, termasuk marah dan bermusuhan yg meluap-meluap, didalam batasan yg dapat diterima
R/ untuk ekspresi emosional tanpa kehilangan harga diri
I/ Sisihkan waktu u/ periode menangis dan mengekspresikan kesedihan
R/ perasaan ini diperlukan u/ terjadinya perpisahan dan kerenggangan. - Ansietas b/d penyakit dan pengobatan
yg diantisipasi
Tujuan : mnurunkan ansietas
Intervensi :
I/ Berikan lingk. yg rileks dan tidak mengancam
R/ pasien dpt mengekspresikan rasa takut, masalah, dan kemungkinan rasa marah akibat diagnosisi dan prognosisi
I/ Berikan dorongan partisipasi akif
dari pasien dan klgnya dlm keputusan perawatan dan pengobatan
R/ untuk mempertahankan kemandirian dan control pasien
I/ Anjurkan pasien mendiskusikan persaan pribadi dgn org pendukung misalnya rohaniawan bila diinginkan
R/ menfasilitasi proses berduka dan perawatan spiritual.
R/ untuk mempertahankan kemandirian dan control pasien
I/ Anjurkan pasien mendiskusikan persaan pribadi dgn org pendukung misalnya rohaniawan bila diinginkan
R/ menfasilitasi proses berduka dan perawatan spiritual.
- Kekurangan vol cairan b/d
syok/hemoragi
Tujuan : tidak mengalami kekurangan volume cairan
I/ Pantau terhadap tanda-tanda hemoragi
Obsevasi aspirasi lambung thd bukti adanya darah
Observasi garis jahitan thd adanya perdarahan
Berikan produk darah sesuai program
R/ penurunan vol darah sirkulasi dapat menimbulkan syok hipovolemik
I/ Kaji klien tehadap tanda-tanda syok
Evaluasi drainase dari balutan dan penampung drainase
Evaluasi TD, nadi dan frek.pernapasan
Berikan produk darah ssi program
R/ menurunnya volume sirkulasi darah dapat menimbulkan syok hipovolemik. - Resiko infeksi b/d insisi bedah
Tujuan : bebas dari infeksi
Intervensi :
I/ Kaji luka thd tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, bengkak, demam, drainase purulen, nyeri tekan
R/ luka harus bersih, bbrp drainase seroanguinosa dpt terjadi dlm 24 jam pertama dan kemudian berkurang
I/ Kaji abdomen thd tanda peritonitis, nyeri tekan, kekakuan, distensi
R/ peritonitis dpt terjadi sekunder akibat bedah lambung
I/ Berikan antibiotic profilaktik
ssi program
R/ antibiotic sering diberikan pd klien setelah bedah abdomen untuk mencegah infeksi.(harnawati.wordpress.com)
R/ antibiotic sering diberikan pd klien setelah bedah abdomen untuk mencegah infeksi.(harnawati.wordpress.com)
C. EVALUASI
- Sedikit mengalami ansietas
a. Mengekspresikan
rasa takut dan masalah tentang pembedahan.
b. Mencari
dukungan emosi
2. Mendapatkan
nutrisi optimal
a. Makan
makanan porsi kecil dansering dan tinggi kalori, besi, vitamin A dan C
b. Mendapatkan
nutrisi enteral atau parenteral sesuai dengan kebutuhan
3. Sedikit
mengalami nyeri
4.
Dapat melewati proses berduka
dengan baik.
5.
Tidak mengalami kekurangan
volume cairan
6.
Bebas dari nyeri.((KMB,vol 2
ha1083)
DAFTAR PUSTAKA
Suddarth, Brunner. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 3 vol 2.EGC ; Jakarta
www.prof daldiyono.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar