Rabu, 13 Juni 2012

KARSINOMA LAMBUNG


Kanker dini lambung adalah keganasan pada lambung yang masih terlokalisir pada mukosa dan submukosa tanpa memperhatikan sudah metastasis atau belum. tumor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. tetapi kadang-kadang, beberapa mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker.(medicastore.com)



B. ETIOLOGI
Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker. Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa menyebabkan kanker. Tapi kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk.
             Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung. Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.
             Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
·         Asupan garam yang tinggi
·         Asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi
·         Asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.(harnawati.wordpress.com)

C. PATOFISIOLOGI
            Helicobacter pylori menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan sangat sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan  gejala (asimptomatik).
Sekali bersarang, Helicobacter pylori dapat bertahan di perut selama hidup seseorang. Namun, sekitar 10-15 persen individu terinfeksi kadang-kadang akan mengalami penyakit luka lambung atau usus duabelas jari. Kebanyakan luka, lebih umum berlangsung di usus duabelas jari ketimbang di lambung.
Menempel di permukaan
             Helicobacter pylori menempel di permukaan dalam tukak lambung melalui interaksi-interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
              Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
              Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di dunia. (litbang-depkes go.id)
              Kanker lambung mungkin timbul sebagai penyebaran tumor superficial yang hanya melibatkan prmukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walupun hal ini jarang. Kira-kira 75% dari karsinom ditemukan pada 1/3 distal lambung, selain itu menginvasi struktur local seperti bag.bawah dari esophagus, pancreas, kolon transversum dan peritoneum. Metastase timbul pada paru, pleura, hati, otak dan lambung.(harnawati.wordpress.com)

D. MANIFESTASI KLINIK
  • Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.
  • Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung.
  • Muntah
  • Nausea (mual)
  • Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral.
  • Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya.
  • Kadang penderita juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja kehitaman (melena).
  • Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut.
  • Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh.Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas. Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang. (medicastore.com)
  • Keluhan pencernaan
  • Anoreksia (selera makan menurun/menghilang)
  • Keluhan umum
  • Kelemahan
  • Sendawa (glegeken, Jw)
  • Regurgitasi (isi perut keluar/membalik lagi)
  • Lekas kenyang(kabarindonesia.com)

E. KLASIFIKASI
a.       Kanker lambung tipe I
Bila kanker terjadi pada suatu tonjolan mukosa, misalnya pada permukaan polip
b.      Kanker lambung tipe II
Kelainan pada mukosa datar.
·         tipe II A = datar sedikit menimbul
·         tipe II B = permukaan rata
·         tipe II C = permukaan cekung
c.       Kanker lambung tipe III
Terlihat ada kawah (excavated)(prof daldiyono.wordpress.com)

F. KOMPLIKASI
1.      Adhesi: terjadi perlengketan dengan organ sekitarnya.
2.      Hematemesis (muntah darah)
3.      Obstruksi (sumbatan)
4.      Penyebaran (metastasis) pada berbagai organ, seperti: hati, pankreas, dan kolon.
5.      Perforasi (ada sedikit perlubangan)

G. PENCEGAHAN
  • Hindari makanan yang banyak mengandung bahan pengawet
  • Asupan sayuran dan buah-buahan yang bagus
  • Hindari merokok dan minuman beralkohol
 H. PENGOBATAN
·         Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan endoskopi.
·         Bila karsinoma ditemukan di dalam lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya.
·         Sebagian besar atau semua lambung dan kelenjar getah bening di dekatnya ikut diangkat.
·         Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup.
·         Kemoterapi dan terapi penyinaran bisa meringankan gejala.
Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.(medicastore.com)

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS:
1.      Pemeriksaan fisik: di ulu hati dapat ditemukan massa.
2.      Radiologi: menggunakan pemeriksaan kontras ganda.
3.      Gastroskopi dan biopsi: pemeriksaan gastroskopi banyak sekali membantu menegakkan diagnosis dan untuk melihat adanya kanker lambung.
4.      Endoskopi ultrasound: untuk melihat penjalaran tumor perlapis.
5.      Pemeriksaan darah pada tinja: pada tumor ganas lambung sering ditemukan perdarahan dalam tinja (occult bood), sehingga perlu dilakukan tes Benzidin.
6.      Sitologi: pemeriksaan Papaniculaou dari cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung dengan hasil 80-90 %. Pemeriksaan ini perlu dilengkapi dengan pemeriksaan gastroskopi dan biopsi.

J. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
             Masalah lingkungan dan nutrisi dpt mempengaruhi perkembangan dari kanker lambung. Faktor infeksi Helicobacter pylor, Makan makanan tinggi nitrat dan nitrit, tidak adanya makanan segar dan jumlah vit C, A dan E yg kurang dalam diet, berbagai pengawet, makanan yang panas, diasap, dan diasinkan.,tampaknya meningkatkan insiden tumor lambung. Perokok dan pengguna alcohol b/d perkembangan dari penyakit ini. Pekerja” dalam industri tertentu juga mengalami kejadian kanker lambung yg tinggi. Pekerjaan ini meliputi pabrik nikel, penambangan batu bara, pengolahan tembaga dan karet, asbestos. Status ekonomi yang rendah merupakan status factor resiko yg nyata yg mungkin dapat menjelaskan pengaruh pekerjaan dan makanan. (harnawati.wordpress.com)
   

PENYIMPANGAN KDM

Helicobacteri Pylori


Invasi Gaster

                                             Merusak sel-sel epitel                           
                                                Lambung(peradangan)

          
merangsang mediator                        Ca lambung
        kimia

        nyeri
                                       
                                                                                                        
Perasaan penuh dan             Berduka           Terapi Bedah                   Hemoragi     tidak nyaman                                                 
 

                                                            ansietas     resiko infeksi       kurang volume
anorexia/mual muntah                                                                              cairan


nutrisi kurang dari
      kebutuhan                                                                                                                                   

ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN
             Perawat mendapatkan riwayat diet dari pasien yg mengfokuskan pada isu seperti masukan tinggi makanan asap atau diasinkan dan masukan buah dan sayuran yg rendah. Apakah pasien mengalami penurunan BB, jika ya seberapa banyak.
Apakah pasien perokok? Jika ya seberapa banyak sehari dan berapa lam? Apakah pasien mengeluhkan ketidaknyamanan lambung selama atau setelah merokok? Apakah pasien minum alcohol? Jika ya seberapa banyak?
Perawat menanyakan pada pasien bila ada riwayat kleuarga ttg kanker. Bila demikian anggota klg dekat atau langsung atau kerabat jauh yg terkena? Apakah status perkawinan pasien? Adakah seseorang yg dapat memberikan dukungan emosional?
Selama pemeriksaan fisik ini dimungkinkan untuk melakukan palpasi massa. Perawat harus mengobservasi adanya ansites. Organ diperiksa untuk nyeri tekan atau massa. Nyeri biasanya gejala yg lambat.

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Nyeri b/d adanya sel epitel abnormal
    Tujuan : mengurangi nyeri
    Intervensi :
    I/ Kaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan; lokasi, kualitas rekuensi, durasi,dsb
    R/ memberikan dasar u/ mengkaji perub. Timgkat nyeri dan mengevaluasi intervensi
    I/ Tenangkan pasien bahwa anda mengetahui bahwa nyeri yg dirasakan adalah nyata dan bahwa anda kan membantu pasien dlm mengurangi nyeri tsb
    R/ rasa takut dpt meningkatkan ansietas dan mengurangi toleransi nyeri
    I/ Berikan analgesik untuk meningkatkan peredaran nyeri optimal dalam batas resep dokter
    R/ cenderung > efektif ketika diberikan dini pd siklus nyeri
    I/ Kolaborasi dgn pasien, dokter dan tim kep. Lain ketika mengubaha penatalaksanaan nyeri diperlukan.Ajarkan pasien strategi baru untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamnan ; distraksi, imajinasi, relaksasi, stimulasi kutan, dsb
    R/ meningkatkan strategi pereda nyeri alternative secara tepat.
  2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan b/d anoreksia
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
I/ Ajarkan pasien hal-hal sbb : hindari pandangan, bau, bunyi-bunyi yg tidak menyenangkan didalam lingkungan selama waktu makan
R/ anoreksia dpt distimulasi atau ditingkatkan dgn stimuli noksius
I/ Sarankan makan yg disukai dan yg ditoleransi dgn baik oleh pasien, lebih baik lagi makanan dgn kandungan tinggi kalori/protein. Hormati kesukaan makanan berdasarkan etnik
R/ makanan kesukaan yg dioleransi dgn baik dan tinggi kandungan kalori serta proteinnya akan mempertahankan status nutrisi selama periode kebutuhan metabolic yg meningkat
I/ Berikan dorongan masukan cairan yg adekuat, tetapi batasi cairan pd waktu makan
R/ tingkat cairan diperlukan u/ menghilangkan produk sampah dan mencegah dehidrasi. Meningkatkan kadar cairan bersama makanan dpt mengarah pada keadaan kenyang
I/ Pertimbangkan makanan dingin, jika diinginkan
R/ makanan dingin tinggi kandungan protein sering lebih dpt ditoleransi dgn baik dan tidak berbau dibanding makanan yg panas
I/ Kolaboratif pemberian diet cair komersial dgn cara pemberian makan enteral mll selang, diet makanan elemental/makanan yg diblender mll selang makan silastik ssi indikasi
R/ pemberian makanan mll selang mungkin diperlukan pd pasien yg sangat lemah yg sist.gastrointestinalnya masih berfungsi.
  1. Berduka b/d diagnosisi Ca
    Tujuan : dapat melewati proses berduka dgn baik
    Intervensi :
    I/ Dorong pengungkapan ketakutan, kekhawatiran, pertanyaan” mengenai penyakit, pengobatan dan implikasinya dimasa mendatang
    R/ dasar pengetahuan yg akurat dan meningkat akn mengurangi ansietas dan meluruskan miskonsepsi
    I/ Berikan dorongan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga dalam keputusan perawatan dan pengobatan
    R/ partisipasi aktif akan mempertahankan kemandirian dan control pasien
    I/ Kunjungi klg dgn serin u/ menetapkan dan memelihara hubungan dan kedekatan fisik
    R/ meningkatkan rasa saling percaya dan keamanan serta mengurangi perasaan takut dan disisolasi
    I/ Berikan dorongan ventilasi perasan” negative, termasuk marah dan bermusuhan yg meluap-meluap, didalam batasan yg dapat diterima
    R/ untuk ekspresi emosional tanpa kehilangan harga diri
    I/ Sisihkan waktu u/ periode menangis dan mengekspresikan kesedihan
    R/ perasaan ini diperlukan u/ terjadinya perpisahan dan kerenggangan.
  2. Ansietas b/d penyakit dan pengobatan yg diantisipasi
    Tujuan : mnurunkan ansietas
    Intervensi :
    I/ Berikan lingk. yg rileks dan tidak mengancam
    R/ pasien dpt mengekspresikan rasa takut, masalah, dan kemungkinan rasa marah akibat diagnosisi dan prognosisi
I/ Berikan dorongan partisipasi akif dari pasien dan klgnya dlm keputusan perawatan dan pengobatan
R/ untuk mempertahankan kemandirian dan control pasien
I/ Anjurkan pasien mendiskusikan persaan pribadi dgn org pendukung misalnya rohaniawan bila diinginkan
R/ menfasilitasi proses berduka dan perawatan spiritual.
  1. Kekurangan vol cairan b/d syok/hemoragi
    Tujuan : tidak mengalami kekurangan volume cairan
    I/  Pantau terhadap tanda-tanda hemoragi
        Obsevasi aspirasi lambung thd bukti adanya darah
        Observasi garis jahitan thd adanya perdarahan
         Berikan produk darah sesuai program
    R/ penurunan vol darah sirkulasi dapat menimbulkan syok hipovolemik
    I/ Kaji klien tehadap tanda-tanda syok
       Evaluasi drainase dari balutan dan penampung drainase
       Evaluasi TD, nadi dan frek.pernapasan
       Berikan produk darah ssi program
    R/ menurunnya volume sirkulasi darah dapat menimbulkan syok hipovolemik.
  2. Resiko infeksi b/d insisi bedah
    Tujuan : bebas dari infeksi
    Intervensi :
    I/ Kaji luka thd tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, bengkak, demam, drainase purulen, nyeri tekan
    R/ luka harus bersih, bbrp drainase seroanguinosa dpt terjadi dlm 24 jam pertama dan kemudian berkurang
    I/ Kaji abdomen thd tanda peritonitis, nyeri tekan, kekakuan, distensi
    R/ peritonitis dpt terjadi sekunder akibat bedah lambung

I/ Berikan antibiotic profilaktik ssi program
R/ antibiotic sering diberikan pd klien setelah bedah abdomen untuk mencegah infeksi.(harnawati.wordpress.com)

C. EVALUASI
  1. Sedikit mengalami ansietas
a.       Mengekspresikan rasa takut dan masalah tentang pembedahan.
b.      Mencari dukungan emosi
2.      Mendapatkan nutrisi optimal
a.       Makan makanan porsi kecil dansering dan tinggi kalori, besi, vitamin A dan C
b.      Mendapatkan nutrisi enteral atau parenteral sesuai dengan kebutuhan
3.      Sedikit mengalami nyeri
4.      Dapat melewati proses berduka dengan baik.
5.      Tidak mengalami kekurangan volume cairan
6.      Bebas dari nyeri.((KMB,vol 2 ha1083)

  






DAFTAR PUSTAKA

Suddarth, Brunner. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 3 vol 2.EGC ; Jakarta
www.prof daldiyono.wordpress.com

Tidak ada komentar: